@ 3 angkatan 2009-2011

@ 3 angkatan 2009-2011
kampung daun

Minggu, 27 Juni 2010

Agar Amal Saleh Berbuah Surga

Amal saleh artinya berbuat sesuatu yang baik, baik bagi orang lain dan juga baik kepada dirinya. tujuan utama dari amal saleh ini tidak lain adalah mencari keridhoan Allah sebagai wujud dari keimanan itu sendiri. thus… amal saleh ini harus didasari dengan keimanan. Seseorang yang hari-harinya selalu diisi dengan beribadah kepada Allah SWT. Niscaya hidupnya akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Lalu ,bagaimana agar kita mendapat keahagiaan di surga kelak? Ada 5 kiat agar kita lakukan diterima di sisi Allah SWT., Yaitu :

  1. Lakukanlah ibadah dengan penuh cinta

Cinta menduduki derajat yang begitu mulia dan indah, kehadirannya selalu didamba oleh setiap jiwa. Tanpa cinta, kegersangan menyelimuti kehidupan manusia, hati manusia menjadi sangat keras bila tiada setitik perasaan cinta yang bersemanyam di dalamnya. Cinta karena Allah merupakan puncak kesempurnaan cinta yang dimiliki hamba, perasaan ini paling murni dan tanpa dicemari rasa pamrih. Mencintai-Nya berarti mencintai segala yang dicintai-Nya. Allah SWT. Berfirman :” Dan diantara manusia ada orang –orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa(pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscanya mereka menesal).”(Q.S.Al-Baqorah : 165)

Dalam sebuah hadits, Rasullullah pun mengingatkan kepada kita dengan sabdanya, ”Seorang hamba tidaklah beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada anaknya, orangtuanya, dan manusia seluruhnya.” (H.R.Bukhari)

  1. Lakukan amal saleh sesuai dengan kemampuan

Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan sedikit pun. Seorang pelajar tidak mungkin pintar tanpa mengalami tahap belajar dengan disiplin. Begitupun dengan seorang hamba yang ingin meraih nikmatnya surga, tentunya harus melewati rintanagan ujian yang Allah berikan kepadanya. Dibalik ujian yang kita terima, terdapat hikmah yang akan kita raih. Selain itu kita pun harus menyakini bahwa Allah SWT. Tidak mungkin memberikan ujian kepada hambanya diluar batas kemampuannya.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah S.A.W. menyarankan umatnya untuk melakukan amal sesuai dengan kemampuannya,”Hendaklah kalian beramal ssuai dengan kemampuan kalian. Demi Allah, Allah tidak akan pernah bosan sehingga kalian merasa bosan” (H.R.Bukhari & Muslim). Amal yang berpahala adalah amal yang penuh keikhlasan dan dilakukan sesuai dengan kemampuan dirinya.

  1. Lakukan dengan Mujahadah

Mujahadah adalah bersungguh- sungguh dalam melakukan amal saleh sehingga setan tidak memilk peluang untuk menggelincirkan manusia kedalam kesesatan. Allah Swt, akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridhai-Nya kepada orang yang beribadahnya disertai mujahadah.

Sifat mujadalah ini tampak jelas pada diri Rasulullah Saw.yang selalu melakukan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika iyu Aisyah r.a. bertanya, ”Mengapa engkau lakukan hal itu (shalat malam) bukankah Allah Swt.sudah mengampuni dosamu yang sudah lalu dan yang akan datang?” Rasulullah Saw.menjawab, ”Bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?” (H.R.Bukhari&Muslim). Itulah Rasulullah Saw. sosok teladan bagi umatnya.


Selasa, 23 Februari 2010

Memahami Materi yang anda Baca


Pertanyaan yang sering kita dengar dari banyak orang ketika mereka meningkatkan kecepatan membacanya adalah, “Bagaimana aku tahu bahwa aku memahami apa yang kubaca?” jawabannya adalah: Sesunguhnya anda memahami sama baiknya atau lebih baik ketika membaca dengan cepat.

Banyak orang yang merasa bahw sebenarnya mereka hanya mengingat sedikit saja walaupun mereka tidak begitu yakin tentang pemahaman mereka. Inilah beberapa kiat tambahan untuk memastikan bahwa anda mendapatkan apa yang anda perlukan dari apa yang anda baca.

Kiat – kiat untuk memahami bacaan:

  1. Jadilah Pembaca Aktif

Jangan lupa dengan enam kata tanya: siapa?Kapan?Dimana?Apa?Mengapa? Bagaimana? Buatlah teks bacaan menjawab pertanyaan – pertanyaan anda saat anda membaca. Ketika anda bertanay, anda memusatkan pikiran anda kedalam keadaan yang lebih menuntut, mengeluarkan gagasan dari teks seolah olah anda menyedot bensin dari dalam tangki.

  1. Bacalah Gagasannya,Bukan kata- katanya

Ketika anda membaca kata satu demi satu, otak anda harus bekerja lebih keras untuk mengartikannya. Membaca kata satu demi satu bagaikan berusaha untuk mengetahui seperti apa bentu bumerang dengan meneliti molekul – molekulnya. Alih – alih membaca masing – masing kata, dapatkan seluruh gambaran dengan melihat seluruh ungkapan , kalimat, dan paragraf.

  1. Libatkan Indra Anda

Gunakan indra pendengaran anda dengan membaca secara keras. Bacalah sekali seluh bacaan itu dengan cepat. Lau, jika buku itu mlik anda, libatkan indara kinestetik dan visual anda dengan menggarisbawahi hal-hal yang penting dengan stabilo dan gambarlah sesuatu di tepinya untuk membantu anda memahami konsep – konsep kunci.

  1. Ciptakan Minat

Lebih mudah membaca buku ketika anda mengenal subjeknya dan membacanya akan menguntungkan anda dalam beberapa hal. Sehingga anda akan bertanya kepada diri anda sendiri, ”Mengapa aku perlu membaca buku ini?” lau anda akan membuka halaman demi halaman untuk melihat sekilas tentang buku itu dan dapat menyingkirkan beberap judul begitu sesuai dengan kebutuhan anda.

  1. Buat Peta Pikiran bahn bacaan tersebut

Setelah anda membaca dengan cepat seluruh materi bacaan anda, buatlah peta pikiran dengan menggunakan judul – judul bab atau pembagian topik lainnya. Lau bacalah sekali lagi secara menyeluruh dan istilah detil – detil yang penting untuk diingat.

Sabtu, 20 Februari 2010

Mengakui Keagungan Allah SWT, Menambah Keagungan Diri

Sementara orang di zaman kita ini ada yang berpendapat, bahwa "mengakui keagungan Allah secara mutlak berarti memicingkan mata terhadap nilai kemanusiaan,dan merandahkan kesanggupannya dalam alam ini", seolah - olah Allah dan manusia itu suatu kekuatan yang sebanding yang sedang bersaing berebut keagungan dan kekuatan dalam alam ini.

Menurut saya,apabila setiap kali perasaan kita diliputi keagungan Allah yang mutlak, maka setiap itu pula kita menambah dalam diri kita keagungan, karena kita ciptaan Rabb yang maha agung itu.

Sungguh orang yang mengira bahwa mereka telah mengangkat dirinya, ketika mereka atau ketika mereka merandahkan Rabb dalm benak mereka, atau ketika mereka memungkirinya, sesungguhnya merekalah orang-orang yang terbatas , yang tidak mampu melihat kecuali ke ufuq yang rendah lagi dangkal.

Mereka mengira bahwa manusia itu mendekatkan diri kepada Allah hanya pada waktu lemah dan tak berdaya. Sedangkan pada waktu ia kuat, ia tidak membutuhkan Tuhan lagi! Seolah-olah kelemahan itu membuka mata hatinya, sedangkan kekuatan menutupnya.

Selayaknya, setiap kekuatan manusia bertambah, setiap itu pual pengakuan akan keagungan Allah SWT yang maha mutlak juga bertambah, karena setiap kali daya jangkauanya bertambah setiap itu pula ia menyadari dari mana sumber kekuatan itu.

Sungguh orang yang mengimani keagungan Allah SWT yang mutlak itu, tidak akan menemukan dalam dirinya kerendahan dan kelemahan, bahkan kebalikan dari itu, ia menemukan dalam dirinya keagungan dan ketegaran, karena menyandarkan dalam dirinya keagungan yang besar yaitu yang menguasai alam raya ini. Ia mengetahui bahwa lapangan keagungannya hanyalah di permukaan bumi dan diantara kumpulan manusia. Hal itu tidak akan bertumbukan dengan keagungan Allah yang mutlak dalam alam raya ini. Ia memiliki saldo keagungannya secara mendalam, dan tidak akan ditemukan oleh orang yang meniup dirinya seperti "balon" hingga bengkak yang ditiupnya itu menutupi matanya ufuq alam raya ini.